3 Penyebab Mesin Mobil Turun Mesin - Oke pada kesempatan ini saya akan merangkum sebuah artikel dengan tema overhaul. Turun mesin atau yang juga disebut dengan overhaul merupakan suatu proses pemeriksaan dengan teliti komponen-komponen mesin secara menyeluruh, kemudian dilakukan langkah perbaikan atau penggantian komponen.
Mesin ini dibongkar/diturunkan dari mesin untuk diperiksa, diukur dengan sangat teliti supaya mendapatkan data yang benar-benar valid. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan spesifikasi yang ada pada buku manual, bila ditemukan ketidaksesuaian atau kerusakan maka komponen tersebut diganti dengan komponen yang masih baru, setelah yakin semua sudah dalam kondisi yang baik, baru kemudian mesin dirakit kembali.
Sebelum melakukan overhaul tentu harus dianalisa terlebih dahulu, mengapa mesin perlu di overhaul. Ciri-ciri overhaul seperti keluar asap putih dari knalpot, mesin mecet/mogok, oli bercampur dengan ari dan lain sebagainya.
Biaya yang harus ditanggung untuk melakukan overhaul ini bisa dibilang sangat mahal, karena biaya jasanya saja sudah hampir setengahnya. Kemudian ditambah lagi komponen yang perlu dilakukan penggantian yang jumlahnya sangat banyak dan harga yang lumayan mahal.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, mungkin itu pepatah yang sangat sering kita dengar. Jadi mencegah itu lebih baik, lalu bagaimana cara mencegah agar mesin mobil awet dan tidak sering turun mesin.
Walaupun sebenarnya setiap mobil juga memiliki usia pakai, sehingga suatu saat mobil anda juga pasti akan di overhaul. Tetapi ada cara agar mesin mobil tersebut lebih awet, yaitu dengan cara mengetahui penyebabnya yang sudah saya rangkaum dalam 3 Penyebab Mesin Mobil Turun Mesin.
|
3 Penyebab Mesin Mobil Turun Mesin |
1. Overheating
Mesin yang mengalami overheating atau panas yang berlebihan ini biasany akan mogok, dan akan menimbulkan beberapa kerusakan seperti kepala silinder melengkung yang menyebabkan oli dapat bercampur dengan air sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Langkah antisipasinya adalah, apabila temperatur mesin sudah berada di level HOT (H), sebaiknya mesin segera dimatikan dan dilakukan pengecekan lebih lanjut. Umumnya over heating disebabkan oleh sistem pendingin yang tidak bekerja secara normal, seperti kipas radiator mati, air pendingin habis karena terjadi kebocoran, dan lain sebagainya.
Bila ditemukan penyebab utamanya, maka coba minta bantuan kepada bengkel terdekat untuk dilakukan perbaikan, atau bila tidak memungkinkan diperbaiki di tempat maka mobil akan diderek sampai ke bengkel mobil.
2. Pelumasan buruk, oli kurang/habis
Penyebab yang kedua mobil turun mesin adalah sistem pelumasan yang buruk, bisa juga oli mesin yang habis. Sistem pelumasan pada mobil berperan untuk melumasi secara kontinu bagian-bagian mesin yang bergesakan, bila pelumasan ini tidak bekerja maka komponen-komponen yang bergesekan tadi akan cepat mengalami keausan, begitu juga apabila oli pelumas habis.
Biasanya kerusakan yang terjadi adalah pada poros engkol, poros nok, piston, dan lain sebagainya. Langkah antisipasinya adalah dengan secara rutin melakukan penggantian oli mesin, kemudian juga periksa jumlah dan kualitas oli mesin. Kemudian perhatikan juga indikator oli di dashbord mobil, bila terjadi masalah misal pompa oli rusak, oli kurang, saringan kotor dan saluran tersumbat, akan membuat tekanan oli rendah dan sirkulasi buruk, maka indikator tekanan oli di dashbord akan menyala.
Bila indikator ini menyala segera diperbaiki, langkah yang dapat anda lakukan dengan mudah adalah dengan memeriksa jumlah oli melalui stick oli. Jika oli tidak mencukupi silahkan ditambah dengan oli yang masih bagus, kemudian periksa juga kebocoran oli jangan sampai setelah anda tambah. selang beberapa hari oli sudah habis lagi.
Bila ternyata bukan disebabkan karena oli kurang, maka bisa bawa ke bengkel untuk mendapatkan perawatan dan perbaikan.
3. Mobil kemasukan air (water hammer)
Mobil ternyata juga bisa kemasukan air, umumnya air ini dapat masuk melalui saluran hisap ketika mobil berada di jalan yang tergenang air, atau pada saat banjir terjadi. Air yang masuk ini akan ikut berada di ruang bakar, yang mana kita tahu bahwa air bukan merupakan zat yang bisa dikompresi seperti udara. Sehingga bila ditekan oleh piston maka dapat menyebabkan piston menjadi berlubang/ pecah, connecting rod patah, katup bengkok, poros engkol rusak dan juga mobil mogok.
Langkah antisipasinya adalah hindari melalui jalan yang sering tergenang air yang tinggi, dan hidari juga mengendarai mobil pada saat terjadi banjir.
Agar mobil terhindar dari turun mesin, maka merawatnya merupakan kunci utamanya. Jadi mobil yang dirawat akan lebih awet bila dibandingkan dengan mobil yang jarang dirawat.
Belum ada tanggapan untuk "3 Penyebab Mesin Mobil Turun Mesin"
Post a Comment